Harta Warisan Benteng Somba Opu
- Am
- Dec 13, 2017
- 2 min read

Rumah Adat Bugis
Benteng Somba Opu adalah salah satu situs cagar budaya yang dimiliki oleh pemerintah kota Makassar saat ini yang masih dapat dengan jelas terlihat. Terletak di muara sungai Jeneberang Makassar dan dahulu menjadi pusat pertahanan terakhir kerajaan Gowa. Mungkin tak banyak orang yang mengenal benteng ini dibandingkan dengan Benteng lainnya yang berada di kota Makassar misalnya saja Benteng Fort Rotterdam.
Benteng Somba Opu menurut sejarahnya didirikan oleh Sultan Gowa ke IX bernama Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi Kallonna pada tahun 1525. Benteng ini pernah menjadi pusat dagang dan pelabuhan untuk rempah dengan pedagang yang berasal dari Asia ataupun Eropa.
Kondisi kekinian benteng ini tidak sepenuhnya utuh, anda hanya dapat melihat beberapa bagian dinding terluar benteng dan di daerah bagian dalam benteng dapat ditemukan dinding benteng yang masih asli. Dalam kompleks benteng ini pemerintah membangun beberapa rumah adat dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan mulai dari rumah adat Gowa, rumah adat Luwu, rumah adat Bugis, hingga rumah adat Mandar sebagai miniatur budaya Sulawesi.
Rumah Panggung Kayu sebenarnya dibagi lagi menjadi dua jenis berdasarkan status sosial orang yang tinggal di rumah itu. Rumah Saoraja (Sallasa) adalah rumah besar yang merupakan tempat tinggal keturunan raja atau kaum bangsawan. Kalau rumah yang ditempati oleh rakyat biasa disebut Bola. Tapi bukan bola yang untuk ditendang ya. Hihihi.
Bagian-bagian Rumah
Rumah ini terdapat tiga bagian, yaitu bagian bawah, tengah, dan atas. Bagian bawah yang disebut siring atau kolong rumah biasanya digunakan untuk meletakkan alat-alat bertani atau melaut. Hewan peliharaan pun diletakkan di sini.
Bagian tengah yang disebut kale balla atau badan rumah merupakan tempat orang melakukan kegiatan sehari-hari. Kale balla dibagi menjadi 3 ruang, yaitu ruang depan, ruang tengah, dan ruang belakang.
Bagian atas yang disebut pammakkang atau loteng digunakan untuk menyimpan hasil panen dan benda-benda kerajinan, termasuk juga tikar dan alat tenun. O iya, dalam bahasa Makassar, pammakkang berarti sesuatu hal yang menyenangkan.
Kale Balla
Pada badan rumah atau kale balla, terdapat 3 ruangan yang memiliki kegunaan masing-masing. Ruang depan atau lotang risaliweng digunakan untuk menerima tamu, ruang tidur tamu juga terdapat di sini.
Ruang tengah atau lotang ritenggah digunakan sebagai tempat tidur ayah dan ibu beserta anak-anaknya yang masih kecil. Di sini juga tempat berkumpulnya anggota keluarga untuk mengobrol. Ruang belakang atau lotang rilalengdigunakan sebagai tempat tidur anak yang sudah dewasa. Dapur yang disebut dapureng juga terdapat di ruangan ini.
http://bobo.grid.id/Sejarah-Dan-Budaya/Budaya/Rumah-Panggung-Kayu-Rumah-Tradisonal-Bugis
Comments